Semangat Kartini Hidup di Reforma Agraria: ATR/BPN Dorong Perempuan Jadi Pelaku Utama Pembangunan Desa

Jakarta – Semangat emansipasi yang diwariskan Raden Ajeng Kartini terus menginspirasi langkah konkret dalam pemberdayaan perempuan, termasuk di sektor agraria. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) memanfaatkan momentum perjuangan Kartini untuk menegaskan komitmennya dalam menguatkan peran perempuan melalui program Reforma Agraria.

Tidak hanya sebagai penerima manfaat, perempuan didorong menjadi aktor utama dalam pembangunan ekonomi desa. Melalui program ini, Kementerian ATR/BPN membuka ruang yang lebih luas bagi perempuan untuk mengakses dan mengelola sumber daya agraria secara berkeadilan.

“Perempuan memiliki potensi besar dalam membangun ketahanan ekonomi keluarga dan desa. Karena itu, Reforma Agraria harus berpihak pada penguatan peran perempuan, tidak hanya secara simbolik tetapi juga dalam pengambilan keputusan,” ujar pejabat di lingkungan Kementerian ATR/BPN.

Direktorat Jenderal Penataan Agraria (Ditjen Pentag) menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan strategi ini. Melalui skema redistribusi lahan dan legalisasi aset, Ditjen Pentag memastikan perempuan memiliki akses yang setara terhadap tanah dan sumber daya agraria lainnya, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan serta mendorong keadilan sosial yang inklusif.

Langkah ini sejalan dengan visi Reforma Agraria sebagai instrumen perbaikan struktur penguasaan dan pemilikan tanah, sekaligus sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, khususnya kelompok rentan seperti perempuan.

Dengan semangat Kartini, ATR/BPN menegaskan bahwa pembangunan agraria tidak bisa lepas dari kontribusi perempuan. Peran aktif mereka bukan hanya memperkuat perekonomian desa, tetapi juga menciptakan fondasi kokoh bagi masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan. (REL/BS)