Dorong Percepatan Sertifikasi, Ditjen Penetapan Hak Gelar Rakor Evaluasi Pendaftaran Tanah Wakaf

Jakarta – Dalam upaya mempercepat proses pendaftaran tanah wakaf di Indonesia, Direktorat Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, Kementerian ATR/BPN, menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Wakaf pada Senin (5/5).

Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mengurai hambatan dan menyatukan langkah lintas lembaga, khususnya antara Kantor Pertanahan dan Kementerian Agama.

Acara yang berlangsung di Jakarta ini dibuka oleh Direktur Pengaturan Pendaftaran Tanah dan Ruang, Ana Anida. Dalam sambutannya, Ana menyoroti masih rendahnya angka sertifikasi tanah wakaf meskipun berbagai program percepatan telah dijalankan.

“Belum ada peningkatan signifikan dalam sertifikasi tanah wakaf hingga saat ini. Melalui rapat koordinasi ini, kami harapkan muncul solusi konkret terhadap berbagai permasalahan yang ada, khususnya yang disebabkan minimnya koordinasi antarlembaga,” ujar Ana.

Berdasarkan data Kementerian Agama, target pendaftaran tanah wakaf pada tahun 2025 mencapai 30.858 bidang tanah. Dari jumlah tersebut, 7.137 bidang merupakan wakaf produktif. Namun hasil verifikasi dan validasi menunjukkan bahwa 4.729 bidang di antaranya belum bersertipikat. Sementara itu, untuk masjid dan mushola tercatat sebanyak 23.721 bidang, yang sebagian besar masih menunggu hasil verifikasi untuk dapat didaftarkan.

Kementerian ATR/BPN menilai sinergi yang kuat antara institusi pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk mempercepat proses legalisasi tanah wakaf. Hal ini tidak hanya menyangkut aspek administratif, tetapi juga berdampak besar terhadap optimalisasi pemanfaatan aset wakaf bagi kepentingan umat.

Melalui rapat koordinasi ini, para pemangku kepentingan diharapkan dapat mengidentifikasi akar permasalahan serta merumuskan langkah-langkah strategis yang dapat mempercepat proses pendaftaran tanah wakaf secara nasional. (REL/HS/KSM)